Selasa, 03 Juni 2008

SENYUM 127

Ada sebuah kisah yang saya dapatkan dari seseorang peserta training Pumping Power. Beliau bertutur ‘pak saya terkesan sekali dengan senyum 127 yang bapak ajarkan’ karena saya punya masalah serius dengan senyum ini. Setiap pagi saya berlatih senyum didepan kaca, didepan istri dan anak-anak saya, untuk kemudian saya gunakan dikantor untuk senyum pada atasan saya. Kebetulan saya baru pindah divisi, dan konon teman-teman telah bercerita bahwa divisi saya sekarang ini memiliki seorang atasan yang sulit sekali tersenyum, dan cenderung marah bila bawahannya tersenyum pada dia.

‘Pernahkah Anda melihat wajah orang yang tidak pernah tersenyum? Bagaimana perasaan Anda? Yang pasti, apa pun perasaan kita, pada dasarnya, memandang wajah orang yang tidak mau tersenyum amatlah menjengkelkan’. Ya, saya membenarkan. Itulah, yang setiap hari saya rasakan. Yang pada akhirnya semua orang merasa tertekan dengan pekerjaannya, semua menunjukkan wajah tidak ramah, dan saya merasakan energi negatif yang luar biasa bila berada diruangan tempat kami bekerja.

Bila sudut bibir kita tertarik ke atas, wajah kita akan lebih nampak cerah dan membuat orang-orang di sekeliling kita merasa aman. Sebaliknya, bila sudut bibir kita turun ke bawah, maka seluruh rona muka kita akan tampak kusut dan membuat orang-orang di sekeliling kita enggan mendekat. Bisa saja orang beranggapan, "Orang itu judes. Orang itu jahat. Orang itu galak. Orang itu menyeramkan."

Senyum menunjukkan keramahan yang terpancar dari dalam. Selain itu, senyum juga melegakan hati diri sendiri. Dengan tersenyum, kita akan merasa lebih santai dan jauh dari perasaan tegang. Kita memerlukan senyum, bukan hanya untuk membahagiakan orang lain, melainkan juga untuk menenangkan hati kita sendiri. Senyum selalu memiliki arti keindahan, ketenangan, kedamaian dan kasih sayang. Apa pun yang sedang kita alami saat ini -susah atau senang, santai atau tegang-berusahalah untuk tetap tersenyum. Tersenyumlah memandang semua hari-hari kita dan rasakan keramahan itu tidak hanya kita dapatkan dari luar pribadi kita, melainkan dari dalam diri kita sendiri.

Cukup banyak kejahatan, kekerasan dan angkara murka yang terjadi di sekeliling kita. Semua itu disebabkan karena banyak orang yang enggan untuk mengakui kekurangan dan kelemahan dirinya. Semua orang enggan untuk bersikap ramah terhadap diri sendiri (merasa selalu benar), dan akibatnya, manusia enggan pula bersikap ramah pada sesamanya. Tak ada lagi senyum yang tersungging di bibir. Apakah kita juga ingin menyemarakkan suasana penuh kekerasan dan tanpa keramahan ini?

Dengan situasi yang makin memburuk sekarang ini, nampaknya senyum telah menjadi harta yang mahal harganya. Senyum makin langka dan makin sulit dicari. Dalam senyum keramahan, tak ada kekerasan dan angkara murka. Adakah kita mau tersenyum dan mengembalikan kedamaian dunia melalui kasih Allah dalam hidup kita?

Mengapa terkadang kita tersenyum tetapi tidak menghasilkan energi positif yang kuat untuk mempengaruhi orang lain disekitar kita, seperti kasus seorang karyawan menghadapi atasannya yang sulit senyum? Menjembatani ini kami mencoba merangkaikan senyum ikhlas dalam satu rangkaian rumusan, yakni senyum 127. Apa arti senyum 127, senyum yang memiliki akar yang kuat yakni bersumber dari satu hati terdalam (hati nurani), memiliki tiang (batang yang kokoh) yakni selebar 2 cm kekanan dan 2 cm kekiri serta waktu (durasi) yang tepat selama 7 detik.

Senyum 127 akan mampu menghasilkan energi positif yang akan mengalahkan energi negatif disekitarnya sehingga suasana yang paling kering sekalipun akan dibasahi oleh kekuatan epos dari senyum tersebut. Senyumlah...senyum 127. Selamat berlatih—

Salam sukses bermakna

Orbit Sukses Manusia

Adapun yang memberi dan bertakwa dan Meyakini Nilai-Nilai Kebaikan

Kami bukakan Jalan Kesuksesan

(QS. Al-Layl (92): 6-7)


Bila kita berjalan dari awal penciptaan manusia, kita akan menemukan bahwa penciptaan manusia harus melalui fase-fase kegelapan. Setelah melalui kegelapan manusia akan menemukan alam terang benderang saat pertama kali lahir. Setiap malam pasti ada siang. Pada setiap kesulitan (keputusasaan) pasti ada kemudahan (harapan). Bagi manusia yang menggantungkan suksesnya pada Maha sukses maka keyakinan, kompetensi dan aksi perubahan adalah seperti jalan kegelapan menuju sinar yang terang.

Inilah kitab yang Kami turunkan kepadamu agar engkau mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya terang benderang dengan izin Allah

(QS. Ibrahim (14): 1)

Untuk memahami kebenaran hakiki, maka mengenali realitas kelemahan diri merupakan jalan terbaik untuk menjadi sukses dan menemukan makna hidup yang hakiki. Dengan mengetahui harapan yang diberikan siang, maka manusia akan terbebas dari belenggu malam. Siang hari akan menjadi terang, dan akhirnya buah ‘sukses’ menjadi realitas.

Secara sunnatullah kehidupan pasti memiliki keberlawanan, ada laki-laki dan ada perempuan, ada siang dan ada malam, ada kehidupan dan ada kematian, ada kesuksesan dan ada kegagalan. Keduanya diciptakan dalam bentuk yang berkesesuaian, dan ini semata-mata untuk menumbuhkan kesadaran hakiki bahwa sukses seseorang terletak pada lawannya. Tidak ada kesuksesan tanpa ada pengendalian terhadap kegagalan. Laki-laki tidak ada tanpa ada perempuan, begitu juga perempuan tidak ada tanpa keberadaan laki-laki. Mereka adalah dua, lawan dari realitas tunggal.

Kesuksesan merupakan hasil dari usaha (sa’i) yang diwujudkan dalam tiga kekuatan manusia, yaitu kekuatan prinsip (principle power), kekuatan kemampuan (competence power) dan kekuatan aksi (action power).

Membangun orbit sukses dan hidup lebih bermakna adalah upaya memberdayakan tiga kekuatan sukses (principle power, competence power dan action power) sesuai corevalues ketauhidan (Ihsan), rukun Iman dan rukun Islam yang dilakukan secara sungguh-sungguh dan focus pada orbit sukses diri pribadi.




Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit. Pohon itu menghasilkan buah pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya

(QS. Ibrahim (14): 24-25)

AKAR, merupakan kekuatan inti dari sebuah pohon. Akar yang baik akan memberikan kekuatan bagi pohon. Seperti sebuah pohon, dalam bertumbuh mencapai sukses manusia membutuhkan akar keyakinan yang kuat. Bagi manusia, akar merupakan pusat orbit dari sukses dan hidup lebih bermakna. Pada pusat orbit inilah kekuatan inti (principle power) memegang peranan penting. Pusat orbit berfungsi seperti akar pada sebuah pohon yang baik.

BATANG, merupakan kekuatan pohon dalam menyerap sarimakanan, air dan zat-zat lain bagi kebutuhan daun, bunga dan buah-buahan. Batang yang baik akan mampu menghasilkan daun-daun dan buah yang banyak. Seperti sebuah pohon, untuk menjadi sukses mencapai karir terbaik manusia membutuhkan kemampuan seperti batang dari sebuah pohon yang baik. Batang pohon bagi manusia seperti titik orbit dari sukses dan hidup lebih bermakna. Pada titik orbit inilah kekuatan ilmu (competence power) memegang peranan penting. Titik orbit berfungsi seperti batang pada sebuah pohon yang baik.

BUAH, merupakan output terbaik dari berfungsinya akar dan batang yang baik dari sebuah pohon. Buah yang baik akan memberikan manfaat yang banyak bagi kehidupan makhluk lain. Seperti sebuah pohon, untuk mencapai kesuksesan dan hidup lebih bermakna manusia membutuhkan tindakan (aksi) seperti daun menghasilkan bunga dan buah. Buah dan daun merupakan garis orbit dari sukses dan hidup lebih bermakna. Pada titik orbit inilah kekuatan aksi (action power) untuk melakukan perubahan memegang peranan penting. Garis orbit berfungsi seperti ranting, daun dan buah pada sebuah pohon yang baik.

Unsur-unsur penting dari orbit sukses adalah keyakinan yang membentuk The Belief System, memiliki Competence Power (vision, motivation, leadership, knowledge, management dan exercise) pada orbit yang tepat berdasarkan core values rukun Iman. Kekuatan tersebut bekerja dengan dukungan mentalitas, moralitas, spiritualitas, intuisi, logika dan feeling.

Secara praktis beberapa hal yang terkait dengan sukses dan hidup lebih bermakna dalam konsep pumping model adalah:

KEKUATAN

CORE VALUES

TITIK ORBIT (Prinsip & dukungan sukses)

PROSES MENEMUKAN ORBIT SUKSES

PRINSIPKAIZEN

PRINCIPLE POWER

IHSAN

· Iman

· Ilmu

· Amal

  1. Pompa keyakinan dasar diri (the believe system)
  2. Lakukan Self Awareness Process
  3. Bangun Perilaku dan Karakter terbaik

PLAN

DO

COMPETENCE POWER

IMAN

· Paradigma

· Polapikir

· Proses kerja

· Hasil Karya

  1. Latih kekuatan pribadi (Personal Power)
  2. Latih kemampuan profesi (Profession Power)
  3. Latih (perbaiki) kekuatan pendukung (supporting power)

DO

CHECK

ACTION POWER

ISLAM

· Motivasi (vertical & Horizontal)

· Jasmani dan Rohani

· Studi dan karir

· Harmonisasi keluarga

· Hubungan sosial

  1. Lakukan Perubahan secara personal (personal strength)
  2. Kembangkan hubungan social anda
  3. Jadilah manusia pembelajar (Learning Organization)

CHECK ACTION

Berfungsinya the believe system dalam tindakan nyata individu melalui cerminan perilaku dan karakter terbaik dalam tiga kekuatan kompetensi diri yaitu visi, leadership dan manajemen membentuk sebuah kekuatan baru yaitu Personal Power. Berfungsinya the believe system dalam tindakan nyata dunia profesi melalui cerminan perilaku kerja dan karakter professional dalam tiga kekuatan kompetensi profesi yaitu knowledge, motivasi dan exercise membentuk sebuah kekuatan baru yaitu Profession Power.

Ada 3 core values bagi sukses dan hidup lebih bermakna, yaitu: Ihsan (iman-ilmu dan Amal), rukun Iman dan Rukun Islam.

Core values pertama adalah Ihsan,

Core values ini merupakan keyakinan manusia berdasarkan iman, ilmu dan amal. Ihsan akan menjadi landasan utama pada principle power manusia. Pada core values ini sukses dan hidup lebih bermakna dilandaskan pada kekuatan keyakinan pada Allah sebagai pemilik kesuksesan hakiki dan kekuatan keyakinan pada diri sebagai makhluk terbaik ciptaan Allah.



Yakinlah (beribadahlah!) kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya dan seandainya engkau tidak dapat melihat-Nya, Yakinlah! Dia melihat dirimu

(HR. Bukhari-Muslim)

Meyakini keberadaan Allah dalam setiap aktifitas hidup merupakan principle power seorang makhluk terbaik disisi Allah. Yang jadi masalah, bahwa manusia dibatasi oleh inderanya, karenanya sulit sekali untuk memiliki principle power bahwa manusia bisa melihat Allah. Kemampuan ini harus didukung oleh iman, ilmu dan amalan seseorang. Ihsan dalam hati haruslah ihsan dalam pengetahuan, sikap dan tindakan.

Core values kedua adalah rukun Iman.

Core values ini akan berfungsi sebagai pelindung dan penjaga keseimbangan pada penerapan kekuatan kompetensi (competence power). Pada core values ini sukses dan hidup lebih bermakna dilandaskan pada penerapan kekuatan iman terhadap kekuatan personal dan kekuatan profesi manusia.

Sesungguhnya orang yang telah diberi pengetahuan sebelumnya, apabila (Al-Quran) dibacakan kepada mereka, mereka menyungkurkan wajahnya bersujud. Dan mereka berkata, “Maha suci Tuhan kami, sungguh, janji Tuhan kami pasti dipenuhi. Dan mereka menyungkurkan wajah mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk.

Serulah Allah atau serulah Ar-rahman dengan nama yang mana saja kamu dapat menyeru, karena dia mempunyai nama-nama yang terbaik (asmaul husna)

(QS. AL-Isra (17): 107-110)

Iman merupakan competence power dari seorang hamba (manusia) kepada Allah. Beriman kepada Allah merupakan proses perubahan paradigma dan pola pikir manusia, menuju pada proses keimanan dan hasil (buah) keimanan yang baik. Buah (hasil) iman yang baik hanya lahir dari proses iman (ibadah kepada Allah) yang baik. Proses iman yang baik hanya dihasilkan oleh pola pikir keimanan yang baik. Pola pikir keimanan yang baik hanya diperoleh dari carapandang (paradigma) keimanan yang baik.

Core values ketiga adalah rukun Islam.

Core values ini akan berfungsi sebagai landasan pada langkah-langkah perubahan kekuatan aksi (action power). Pada core values ini sukses dan hidup lebih bermakna dilandaskan pada ketaatan menjalankan rukun Islam terhadap langkah-langkah aksi perubahan.

Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung

(QS. Ali-Imran (3): 104)

Melaksanakan rukun Islam membutuhkan action power terbaik dari manusia. Untuk menjadi aksi yang baik maka dibutuhkan motivasi baik vertical maupun horizontal, orang yang melaksanakan sehat secara jasmani dan rohani, melakukan proses pembelajaran baik dalam studi maupun karirnya, menjaga harmonisasi keluarga dan membangun hubungan social (silaturrahmi) terus menerus.

Ketiga core values yang disebut diatas (Ihsan, rukun Iman dan rukun Islam) merupakan landasan penting bagi principle power, competence power dan action power bagi sukses dan hidup lebih bermakna. Kemampuan mensinergiskan antara core values dan kekuatan sukses inilah yang tergolong manusia sukses dunia akhirat.

Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk

(QS. Al-Baqarah (2): 157)


Salam Sukses-Bermakna